-->
MKcFF1HGV2DPvVbWNgdht7btX7dQr3BVPEQS9h6n

Hotel Tua Yogyakarta: Misteri yang Membekas

Saat berbicara tentang Yogyakarta, orang biasanya teringat pada suasana Malioboro yang ramai, gudeg yang menggoda lidah, atau candi-candi megah yang sarat sejarah. Namun, ada sebuah cerita berbeda yang membuat bulu kuduk merinding.

Pada tahun 2016, seorang mahasiswa teknik bernama Shinta (bukan nama sebenarnya) melakukan perjalanan ke Yogyakarta untuk mengikuti program pertukaran pelajar di salah satu universitas ternama di kota tersebut. Shinta adalah seorang gadis yang perencanaannya selalu matang. Namun, pengalaman menyeramkan yang ia alami di sebuah hotel tua membuatnya mempertanyakan banyak hal di luar logika manusia.

Hotel Bersejarah yang Sarat Misteri

Setibanya di Stasiun Tugu sekitar pukul 6 sore, Shinta langsung menuju hotel yang telah ia pesan sebelumnya. Hotel ini terkenal dengan nuansa klasik Jawa dan sejarah panjang yang membalutnya. Bahkan, kabarnya hotel ini pernah menjadi tempat persinggahan tokoh-tokoh besar dunia. Tanpa rasa curiga, Shinta memasuki hotel dan terkagum dengan interiornya yang klasik, lengkap dengan ornamen Jawa yang elegan.

Setelah check-in, Shinta diberi kunci kamar yang berada di lantai dua. Ia merasa cukup nyaman karena kamarnya bersih dan terawat. Dari jendela kamar, ia bisa melihat suasana kota yang ramai, lengkap dengan suara musik tradisional gamelan yang samar terdengar.

Awal Malam yang Biasa

Setelah beristirahat sebentar, Shinta memutuskan untuk keluar dan menikmati malam di Malioboro. Ia kembali ke hotel sekitar pukul 9 malam, mandi, dan menyiapkan segala kebutuhan untuk presentasi di hari berikutnya. Selesai menata barang-barangnya, Shinta berbaring di kasur sambil memainkan ponselnya.

Namun, malam itu berubah menjadi sesuatu yang tak biasa. Suara air mengalir tiba-tiba terdengar dari kamar mandi. Awalnya, Shinta mengira keran air mungkin tidak tertutup dengan benar. Tapi ketika suara itu kembali terdengar setelah ia memastikan keran tertutup rapat, perasaan tak nyaman mulai menghantuinya.

Sosok Misterius di Kamar Mandi

Saat kembali ke kamar mandi untuk ketiga kalinya, Shinta menyadari sesuatu yang membuat jantungnya berdegup kencang. Di bawah pintu kamar mandi, ia melihat bayangan kaki seseorang. Namun, yang membuatnya semakin merinding, kaki tersebut tidak memiliki tubuh!

Shinta membeku di tempat. Ia berusaha keras untuk tidak membuat suara. Dengan perlahan, ia mundur ke kasur dan menyelimuti dirinya. Dalam keadaan ketakutan, ia mencoba menelepon keluarganya. Namun, sebelum telepon tersambung, suara TV yang menyala tiba-tiba membuatnya semakin gelisah.

Gangguan yang Semakin Menjadi

Bukan hanya suara air atau TV yang menyala sendiri, Shinta juga mendengar suara kursi kayu yang digeser di dalam kamarnya. Saat ia memberanikan diri untuk melihat, kursi yang tadinya berada di bawah meja terlihat bergeser perlahan. Merasa ini sudah di luar batas logika, Shinta berbicara dengan suara bergetar, "Tolong, aku hanya ingin istirahat. Besok aku ada acara penting."

Tak disangka, gangguan tersebut mereda sejenak. Namun, ketika ia mencoba untuk tidur, suara ketukan di jendela membuatnya kembali terjaga. Bagaimana mungkin ada yang mengetuk jendela kamar di lantai dua?

Puncak Teror

Ketika Shinta berpikir malamnya tak bisa menjadi lebih buruk, ia mendengar suara langkah kaki yang datang dari kamar mandi. Dengan hati-hati, ia melirik ke arah itu dan melihat sosok tanpa tubuh duduk di atas lemari, menggoyangkan kakinya. Sosok itu mengenakan rok merah dan kaos kaki putih.

Shinta tidak sanggup lagi. Dengan air mata yang mengalir, ia memohon, "Aku lelah. Tolong biarkan aku istirahat." Setelah itu, sosok tersebut menghilang. Namun, suara tawa kecil di telinganya membuat Shinta terlonjak.

Akhir yang Tak Terduga

Gangguan terus berlanjut hingga pagi. Telepon di kamar berdering berkali-kali tanpa ada suara di ujung sana. Akhirnya, Shinta memutuskan untuk memberanikan diri keluar kamar saat mendengar azan Subuh. Dengan cepat, ia mengganti pakaian dan membawa barang-barangnya ke resepsionis.

Shinta meminta pindah ke kamar lain atau hotel lain, tetapi pihak hotel meyakinkan bahwa semua kamar penuh. Setelah mendengar cerita Shinta, resepsionis hanya tersenyum simpul dan berkata, "Mungkin penghuni lama hanya ingin berkenalan."

Misteri yang Tak Terpecahkan

Pengalaman di hotel tua ini membekas dalam ingatan Shinta. Meskipun ia tidak pernah kembali ke hotel tersebut, ia mendengar cerita dari teman-temannya bahwa tempat itu memang dikenal angker. Banyak kejadian serupa yang dialami oleh tamu lain, tetapi pihak hotel tidak pernah membahasnya secara terbuka.

Shinta percaya bahwa pengalaman ini bukan sekadar ilusi. Ada energi yang tersisa di tempat itu, seolah jejak sejarah panjang hotel tersebut tak hanya terekam dalam bangunan, tetapi juga dalam dimensi yang tak terlihat.

DONASI VIA PAYPAL Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain www.ceritamisteri.com. Terima kasih.

Posting Komentar