MKcFF1HGV2DPvVbWNgdht7btX7dQr3BVPEQS9h6n

Misteri Banaspati di Hutan Cangar di Tengah Keindahan Alam

Hutan Cangar dan Keanekaragaman Hayatinya. Hutan selalu menyimpan cerita misteri, termasuk Hutan Cangar. Hutan tropis yang masih perawan ini adalah habitat bagi Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), sebuah spesies yang dilindungi. Kawasan hutan ini merupakan bagian dari Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo.

Pohon Pinus di kawasan Hutan Cangar.

Menurut penelitian ProFauna Indonesia yang dilakukan antara Juli dan November 2010, ditemukan sekitar 80 ekor Lutung Jawa di Hutan Cangar.

Keberadaan Lutung Jawa ini menjadi indikator bahwa kondisi hutan hujan tropis di Cangar masih sangat baik. Lutung Jawa sendiri sangat menyukai hutan heterogen yang masih alami.

Pentingnya Hutan Cangar

Tahura R. Soerjo memiliki luas 27.868,30 hektar dan terletak pada ketinggian antara 1.000 hingga 3.339 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini tidak hanya kaya akan keanekaragaman hayati, tetapi juga berperan penting dalam menjaga fungsi hidrologis yang mendukung kehidupan masyarakat di Malang Raya, Mojokerto, dan Pasuruan. Di sini terdapat sekitar 163 mata air yang sangat vital.

Selain Lutung Jawa, pantauan ProFauna juga menemukan bahwa Tahura R. Soerjo menjadi tempat tinggal bagi sekitar 80 spesies burung, termasuk jenis-jenis langka seperti Elang Jawa (Spizaetus bartelsi).

Perjalanan ke Hutan Cangar

Saat liburan semester tiba, Agung dan teman-temannya berencana untuk berlibur ke rumah Eyang Sati di daerah Malang. Mereka juga telah merencanakan untuk menjelajahi keindahan alam Tahura R. Soerjo yang terkenal.

"Siapa tahu gue bisa dapat nomor sip!" ujar Denny, si gondrong yang doyan memasang togel sembari nyengir. Agung memperingatkan Denny agar tidak melakukan hal-hal aneh di sana, terutama yang bisa menimbulkan masalah.

Pada Jumat pagi, mereka berangkat menuju Hutan Cangar dengan menumpang bus umum. Setelah tiga jam perjalanan, mereka tiba di tujuan dan melanjutkan perjalanan dengan ojek menuju rumah Eyang Sati.

Tiba di Rumah Eyang Sati

Rumah Eyang Sati adalah sebuah joglo sederhana namun rapi dan bersih. Di halaman yang luas, tumbuh bermacam-macam bunga dan pohon buah. Mereka disambut hangat oleh Eyang Sati yang senang menerima kunjungan cucunya dan teman-temannya.

Malam Pertama yang Penuh Cerita

Malam harinya, mereka berkumpul di ruang tamu. Eyang Sati mulai bercerita tentang pengalaman gaib yang pernah dialaminya.

Karena terlalu asyik mendengarkan, mereka tidak menyadari waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari.

Tiur, satu-satunya teman perempuan, tidur bersama Eyang Sati di kamar tengah. Sedangkan Agung, Denny, Parid, dan Irfan tidur di kamar depan.

Malam itu, Denny mengalami mimpi buruk didatangi sosok menyeramkan berwujud gumpalan api. Dia berteriak keras, membangunkan teman-temannya.

Mimpi Buruk Denny

Denny menceritakan mimpinya yang sangat menakutkan. Menurutnya, dia didatangi oleh makhluk menyeramkan yang ingin mencengkram tubuhnya dengan kedua tangan berkuku panjang dan tajam.

Teman-temannya berusaha menenangkannya dan menyarankan agar Denny tidak mencari nomor togel lagi di Hutan Cangar.

Menuju Hutan Cangar

Keesokan harinya, mereka bersiap-siap untuk berangkat ke Hutan Cangar. Eyang Sati berpesan agar mereka berhati-hati dan tidak berbuat macam-macam di dalam hutan. Mereka berjalan menuju kolam air panas yang berjarak sekitar 90 km dari batas desa.

Setelah satu jam perjalanan, mereka tiba di Hutan Cangar. Mereka beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke dalam hutan yang semakin gelap dan penuh dengan semak belukar serta kayu-kayu besar.

Pertemuan dengan Banaspati

Denny yang keras kepala mulai melakukan ritual mencari nomor togel. Tiba-tiba, angin kencang berhembus dan suasana menjadi mencekam.

Dari kejauhan tampak cahaya merah menyala yang mendekati Denny. Teman-temannya ketakutan dan tidak bisa bergerak.

Makhluk yang dikenal sebagai Banaspati, berwujud gumpalan api, mulai mengelilingi tubuh Denny yang kemudian dirasuki oleh makhluk tersebut. Mata Denny berubah menjadi merah menyala dan dia mulai berperilaku aneh dan agresif.

Pertolongan dari Eyang Sati dan Warga Desa

Malam semakin larut dan Eyang Sati bersama beberapa warga desa datang mencari mereka. Mereka menemukan Denny yang sedang kerasukan dan membopongnya keluar dari hutan. Proses pengusiran makhluk halus dilakukan oleh Ustadz Arifin, tetangga Eyang Sati.

Dengan doa dan usaha keras, akhirnya Banaspati berhasil diusir dari tubuh Denny. Tubuh Denny mulai sadar dan bergerak kembali. Ustadz Arifin memberikan nasihat agar selalu mencari rezeki dengan cara yang halal dan tidak menuruti hawa nafsu.

Pelajaran dari Pengalaman Mencekam

Pengalaman tersebut menjadi pelajaran berharga bagi Denny dan teman-temannya. Mereka menyadari pentingnya menghormati alam dan tidak melakukan hal-hal yang bisa membahayakan diri sendiri.

Mereka juga belajar bahwa mencari rezeki harus dengan cara yang baik dan benar, serta pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama dan alam sekitar.

Keindahan Hutan Cangar dan kekayaan alamnya harus dijaga dan dihormati, bukan dieksploitasi untuk kepentingan pribadi.

Hutan Cangar, dengan segala keindahan dan kekayaannya, menyimpan banyak misteri dan kisah menarik. Keberadaan Lutung Jawa dan berbagai spesies lainnya menunjukkan betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan ini.

Pengalaman Agung dan teman-temannya mengajarkan kita untuk selalu menghormati alam dan menjalani hidup dengan cara yang benar.

Semoga cerita ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga alam dan mencari rezeki dengan cara yang halal dan bermartabat.

Posting Komentar