MKcFF1HGV2DPvVbWNgdht7btX7dQr3BVPEQS9h6n

Keindahan Goa Tabuhan serta Sejarahnya di Pacitan

Goa Tabuhan yang terletak di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, adalah salah satu dari banyak fenomena goa di Pacitan yang menawarkan pesona keindahan dan daya tarik tersendiri. Selain panorama bebatuan karst yang unik, Goa Tabuhan juga menjadi saksi bisu sejarah perjalanan panjang para pahlawan kemerdekaan dalam perang melawan kolonialisme. Salah satu peristiwa sejarah yang terkait dengan goa ini adalah Perang Diponegoro yang berlangsung pada tahun 1825-1830.

Goa Tabuhan dan Sejarah Perjuangan Sentot Prawirodirdjo

Jejak perjuangan dalam Perang Diponegoro masih terawat dengan baik oleh penduduk setempat. Salah satu peninggalannya adalah goa pertapaan di ujung lorong Goa Tabuhan. Pada masa lalu, goa ini digunakan oleh Sentot Prawirodirdjo, panglima perang Pangeran Diponegoro, untuk bertapa. Sentot Prawirodirdjo dikenal sebagai "Napoleon Jawa" karena keberanian dan kecakapannya dalam berperang.

Pemandangan dalam Goa Tabuhan Pacitan
Dok. Pribadi : Gambar Beberapa stalaktit yang masih hidup di Goa Tabuhan

Lahir dari kalangan ningrat Keraton Jogjakarta Hadiningrat, Sentot adalah buyut Sri Sultan Hamengkubuwana I dan putra dari Ronggo Prawirodirdjo, ipar Sultan Hamengkubuwana IV. Ronggo Prawirodirdjo dibunuh oleh Belanda karena dianggap memberontak. Dendam atas kematian ayahnya, Sentot bergabung dengan Pangeran Diponegoro untuk melawan Belanda. Pangeran Diponegoro kemudian mengangkat Sentot menjadi panglima perang, meskipun usianya baru sekitar 17 tahun.

Sentot Prawirodirdjo memiliki nama lengkap Sentot Ali Basya Abdullah Musthofa Prawirodirdjo. Keberaniannya dalam medan tempur membuat Belanda mengakui kemahirannya. Namun, tipu muslihat Belanda akhirnya menjebak Sentot. Pada tahun 1829, Sentot ditangkap dan diasingkan ke Sumatera, lalu ke Batavia dan akhirnya ke Bengkulu. Selama 26 tahun, ia hidup sebagai tawanan perang hingga wafat pada 17 April 1855.

Goa Tabuhan : Destinasi Wisata yang Mudah Dijangkau

Goa Tabuhan terletak di Dusun Tabuhan, Desa Wereng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Lokasinya mudah dijangkau, hanya sekitar 30 km dari pusat kota Pacitan. Wisatawan yang menggunakan angkutan umum dari arah Kabupaten Wonogiri bisa turun di pertigaan Desa Wisata Danaraja dan melanjutkan perjalanan dengan angkutan desa ke arah Goa Tabuhan.

Lorong Jalan di Goa Pacitan
Dok. Pribadi : Lorong jalan di Goa Tabuhan

Sepanjang perjalanan menuju Goa Tabuhan, wisatawan akan disuguhi pemandangan indah dan deretan pengrajin batu akik serta hiasan batu onyx milik warga setempat. Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, wisatawan akan tiba di taman parkir yang tidak jauh dari mulut goa. Tiket masuk ke Goa Tabuhan adalah 10 ribu rupiah untuk wisatawan lokal dan 25 ribu rupiah untuk wisatawan mancanegara.

Keunikan Goa Tabuhan

Di dalam Goa Tabuhan, terdapat stalaktit yang mengeluarkan suara mirip alat musik gamelan ketika dipukul. Keunikan inilah yang memberikan nama "Tabuhan" pada goa ini. Alat musik alam ini biasanya dimainkan oleh kelompok karang taruna suara gending Goa Tabuhan pada waktu-waktu tertentu. Selain itu, Goa Tabuhan juga memiliki sumber mata air yang diyakini membawa kebaikan dan digunakan untuk ritual membersihkan diri.

Goa Tabuhan tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga bagi para pelaku ritual yang ingin ngalap berkah. Pada masa Perang Diponegoro, goa ini menjadi tempat bertapa Sentot Prawirodirdjo. Banyak pelaku ritual yang berkunjung untuk mencari kewibawaan dan kekuatan spiritual seperti yang dimiliki Sentot.

Goa Tabuhan dan Situs Purbakala

Goa Tabuhan juga merupakan situs purbakala yang menunjukkan jejak manusia purba dari sekitar 10.000 tahun yang lalu. Beberapa bagian goa telah digali oleh arkeolog, dan ditemukan alat-alat tulang, alat-alat tanduk, batu giling, kulit kerang, serpihan bilah, dan mata panah.

Lokasi Penggalian Arkeolog di Goa Tabuhan
Dok. Pribadi : Lokasi Penggalian Arkeolog di Goa Tabuhan

Penggalian ini menunjukkan bahwa goa ini pernah digunakan oleh manusia purba pada zaman Mesolitik. Pagar besi setinggi satu meter melindungi lokasi penggalian dari pengunjung untuk menjaga agar tidak rusak. Informasi tentang karakteristik goa dan benda-benda arkeologi yang ditemukan di sana dijelaskan dalam prasasti di dalam goa.

Goa Tabuhan sebagai Wisata Religi

Selain sebagai destinasi wisata alam dan sejarah, Goa Tabuhan juga menjadi tempat wisata religi. Sumber mata air di dalam goa digunakan oleh pengunjung untuk membasuh muka atau mencuci tangan dan kaki sebagai bagian dari ritual pembersihan diri. Air dari sumber mata air ini juga diyakini memiliki khasiat penyembuhan.

Sumber Matai Air di dalam Goa Tabuhan
Dok. Pribadi : Sumber Mata Air di Goa Tabuhan

Juru kunci Goa Tabuhan, Susilo, menyebutkan bahwa banyak pelaku ritual yang datang pada malam-malam tertentu, terutama malam Jumat. Mereka berharap mendapatkan berkah dan kewibawaan seperti Sentot Prawirodirdjo. Meski kegiatan ritual tidak seramai dulu, masih ada yang datang untuk ngalap berkah.

Menikmati Wisata di Goa Tabuhan

Goa Tabuhan memiliki lebar mulut sekitar 16 meter dengan jalan setapak dari semen yang memudahkan pengunjung masuk ke dalam goa. Di dalam goa, pengunjung akan disuguhi pemandangan stalaktit yang masih tumbuh dan mengeluarkan tetesan air. Karena kondisi di dalam goa yang gelap dan licin, pengunjung disarankan untuk menyewa helm dan lampu senter dari warga sekitar.

Tangga berundak di lorong Goa Tabuhan
Dok. Pribadi : Tangga berundak di lorong Goa Tabuhan

Menurut Agus Winarto, petugas jaga tiket di Goa Tabuhan, harga tiket masuk sudah termasuk asuransi keselamatan bagi pengunjung. Hal ini penting mengingat kondisi goa yang licin dan banyak bebatuan tajam. Selain itu, pengunjung juga dapat menyewa helm dan lampu senter dengan harga 10 ribu rupiah.

Goa Tabuhan dan Peninggalan Sejarah Perang Diponegoro

Selama Perang Diponegoro, Goa Tabuhan menjadi tempat menyusun strategi perang oleh Sentot Prawirodirdjo. Di dalam goa ini ditemukan jejak peninggalan berupa tempat duduk dari batu yang tersusun rapi. Batu-batu ini diyakini digunakan oleh Sentot dan pasukannya untuk merencanakan gerilya atas perintah Pangeran Diponegoro.

Pada masa perang, Goa Tabuhan menjadi saksi bisu pertempuran sengit antara pasukan Diponegoro dan Belanda. Tipu muslihat Belanda akhirnya berhasil menangkap Sentot, yang kemudian diasingkan dan dipaksa bertempur dalam Perang Paderi di Sumatera Barat. Meskipun demikian, Sentot tetap menjalin kontak dengan pasukan Imam Bonjol dan merencanakan kerja sama untuk mengusir Belanda.

Ritual dan Keajaiban di Goa Tabuhan

Air dari sumber mata air di dalam Goa Tabuhan diyakini memiliki kekuatan penyembuhan. Banyak pengunjung yang memanfaatkannya untuk pengobatan alternatif. Susilo, juru kunci goa, menceritakan pengalaman seorang pengunjung yang menderita stroke dan akhirnya membaik setelah menjalani ritual di goa ini. Keajaiban tersebut menjadi bukti kebesaran Tuhan dan manfaat alam bagi manusia.

Goa Tabuhan terbuka bagi semua kalangan, baik wisatawan maupun pelaku ritual. Setiap malam Jumat, goa ini sering dikunjungi oleh para pejabat yang ingin ngalap berkah kawibawaan. Mereka berharap bisa mendapatkan kewibawaan seperti yang dimiliki Sentot Prawirodirdjo.

Keberadaan Pusaka di Goa Tabuhan

Beberapa pelaku ritual percaya bahwa di dalam Goa Tabuhan terdapat pusaka yang diyakini membawa kewibawaan dan pangkat. Meskipun sering diburu, pusaka ini sulit didapat. Menurut Susilo, sering terlihat penampakan sinar biru di dalam goa yang diyakini sebagai pusaka kawibawaan.

Para pelaku ritual yang ingin menjalani laku ritual harus meminta izin kepada juru kunci dan hanya diperkenankan bermalam satu malam saja. Data diri pelaku ritual harus jelas karena kawasan goa adalah situs purbakala yang harus dijaga dan dilestarikan.

Melestarikan Tradisi dan Kebudayaan
Pada tahun 1970-an, penduduk desa sering melakukan upacara bersih desa untuk merawat tempat keramat di sekitar Goa Tabuhan. Upacara ini tidak hanya membersihkan goa tetapi juga memberi sesaji di tempat pertapaan Sentot Prawirodirdjo. Namun, sekarang kegiatan tersebut sudah tidak dilakukan lagi, hanya beberapa warga saja yang masih peduli dengan kelestarian tradisi.

Tempat Wisata di Sekitar Goa Tabuhan

Selain Goa Tabuhan, Pacitan memiliki berbagai destinasi wisata lain yang patut dikunjungi. Pantai Klayar, Pantai Teleng Ria, dan Goa Gong adalah beberapa di antaranya. Pacitan, yang dikenal sebagai "Kota 1001 Goa", menawarkan banyak pilihan bagi para pencinta alam dan petualangan.

1. Pantai Klayar 

Terkenal dengan fenomena seruling laut, di mana air laut yang masuk ke dalam celah batu karang menghasilkan suara seperti seruling. Pantai ini juga memiliki pemandangan yang menakjubkan dengan pasir putih dan batu karang yang unik.

2. Goa Gong

Goa Gong, yang disebut-sebut sebagai goa terindah di Asia Tenggara, menawarkan keindahan stalaktit dan stalagmit yang spektakuler. Dengan penerangan yang baik, pengunjung dapat menikmati formasi batu yang mempesona di dalam goa.

Menyaksikan Keindahan Alam dan Sejarah di Goa Tabuhan

Goa Tabuhan menawarkan keunikan dan keindahan alam yang tidak ditemukan di tempat lain. Pengunjung dapat menyaksikan stalaktit yang mengeluarkan suara gamelan, menikmati pemandangan stalaktit yang masih tumbuh, dan mengunjungi situs purbakala yang menunjukkan jejak manusia purba.

Goa Gong, yang disebut-sebut sebagai goa terindah di Asia Tenggara, menawarkan keindahan stalaktit dan stalagmit yang spektakuler. Dengan penerangan yang baik, pengunjung dapat menikmati formasi batu yang mempesona di dalam goa.

Goa Tabuhan adalah destinasi wisata yang menawarkan perpaduan antara keindahan alam, sejarah, dan budaya. Dengan lokasi yang mudah dijangkau dan berbagai fasilitas yang tersedia, Goa Tabuhan menjadi pilihan wisata yang menarik bagi semua kalangan. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam serta belajar tentang sejarah Perang Diponegoro.

Posting Komentar