MKcFF1HGV2DPvVbWNgdht7btX7dQr3BVPEQS9h6n

Lagot: Misteri Hantu Penggotong Pasaran dari Sumedang

Kalau kamu suka cerita horor dari pelosok pedesaan, Sumedang punya kisah yang bikin bulu kuduk merinding, tapi juga bisa bikin mikir. Namanya Lagot.

Ini bukan hantu sembarangan yang nongol tiba-tiba minta foto bareng. Lagot digambarkan sebagai sosok yang menggotong pasaran atau keranda mayat.

Tapi yang bikin ngeri bukan cuma bentuknya, melainkan juga tugasnya mengantar calon yang akan meninggal. Dan ya, konon kabarnya, yang dijemput Lagot adalah orang yang punya urusan dengan dunia gaib. Ngeri kan?

Hantu Lagot membawa keranda mayat di malam hari di pedesaan Sumedang
Gambar ilustrasi Hantu Lagot membawa keranda mayat di malam hari di pedesaan Sumedang

Cerita Si Lagot Lewat, Got Got Got!

Bayangin suasana desa zaman dulu. Hutan, sawah, kebun, penerangan minim, dan tiba-tiba malam hari kamu denger suara samar-samar, "got... got... got...". Nah, itulah Lagot. Dia digambarkan membawa keranda sambil menuju pemakaman. Salah satu bapak di desa cerita, Lagot pernah lewat depan rumahnya. Malam sunyi senyap, hanya terdengar suara Lagot lewat dengan kerandanya. Bapak ini penasaran, ngintip dari jendela, dan bener aja, ada sosok menyeramkan berjalan pelan-pelan menuju kuburan.

Mitosnya, kemunculan Lagot ini dipercaya sebagai pertanda ada yang akan meninggal, tapi bukan orang sembarangan. Biasanya, yang dijemput adalah mereka yang melakukan praktik gaib atau perjanjian dengan makhluk gaib yang dilarang oleh agama. Jadi, setiap kali ada yang bilang ketemu Lagot, warga desa langsung waspada, siap-siap denger kabar duka. Tapi, benar atau tidaknya? Yah, siapa yang bisa pastiin, kan?

Lagot vs Lampor: Perbandingan Dua Hantu Penjemput Kematian

Kalau kamu mikir Lagot ini udah serem, coba deh denger cerita tentang Lampor. Di Jawa Tengah, Lampor dikenal sebagai rombongan hantu yang datang membawa kereta terbang di malam hari. Bedanya dengan Lagot, yang solo player, Lampor datang rame-rame, bikin keributan dengan suara gemuruh seperti suara kereta. Menariknya, Lampor pernah diangkat ke layar lebar melalui film "Lampor: Keranda Terbang" yang dirilis pada 2019.

Jadi, kalau denger suara keras malam-malam, langsung aja tutup pintu, siapa tau itu rombongan Lampor lagi jemput seseorang. Sama seperti Lagot, Lampor juga terkait dengan kematian, terutama orang-orang yang berurusan dengan dunia gaib atau kekuatan mistis. Kalau Lagot lewat sendirian dengan keranda, Lampor lebih dramatis, seakan bikin parade maut. Tapi meskipun beda gaya, dua hantu ini punya satu kesamaan: menjemput orang yang waktunya sudah tiba.

Kisah yang Terus Hidup

Walaupun Lagot dan Lampor adalah cerita rakyat yang udah lama banget, sampai sekarang kisah mereka masih hidup di tengah masyarakat. Mitos ini nggak cuma bikin serem, tapi juga mengandung pesan moral. Mereka seakan jadi simbol bahwa setiap perbuatan ada akibatnya, terutama kalau kamu coba-coba terlibat dengan hal-hal yang berbau mistis.

Apakah Lagot Nyata atau Cuma Mitos?

Pertanyaan ini bisa bikin orang berdebat panjang lebar. Ada yang percaya 100% bahwa Lagot nyata, sementara yang lain anggap ini cuma cerita buat menakut-nakuti anak-anak supaya nggak keluar malam. Tapi yang pasti, kisah Lagot dan Lampor adalah bagian dari kekayaan budaya lokal yang menarik untuk terus dibicarakan.

Buat kamu yang penasaran, kalau lagi main ke Sumedang, coba tanya-tanya deh ke penduduk setempat soal Lagot. Kamu mungkin akan dapet cerita yang lebih detail atau malah bikin bulu kuduk berdiri. Dan kalau malam-malam tiba-tiba denger suara "got... got... got..." dari kejauhan, lebih baik langsung tutup jendela dan meringkuk di tempat tidur. Siapa tau itu bukan cuma suara angin lewat!

Pesan Moral di Balik Cerita Lagot

Lagot dan Lampor sama-sama membawa pesan yang bisa kita ambil. Mereka bukan cuma penjemput kematian biasa, tapi seolah jadi pengingat bahwa setiap perbuatan, terutama yang terkait dengan hal-hal gaib, punya konsekuensi. Jadi, hati-hati kalau terlibat urusan mistis, karena konon mereka yang berani bermain dengan dunia gaib akan berurusan dengan Lagot atau Lampor suatu hari nanti.

Cerita seperti ini bisa jadi bahan obrolan seru sambil nongkrong bareng teman. Daripada ngomongin hantu viral yang udah mainstream, kenapa nggak bahas Lagot dan Lampor? Siapa tau bisa jadi konten menarik buat diskusi sambil ditemani kopi hitam dan cemilan malam. Tapi jangan salah, kalau ngomongin kisah hantu, jangan lupa sesekali liat ke belakang, siapa tau ada yang lagi lewat... gooot... gooot... goooot...

Referensi dan Disclaimer:

Cerita tentang Lagot ini memang seru, tapi mari ingat, semua kisah ini adalah bagian dari mitos yang berkembang di masyarakat. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung cerita ini yah! Informasi nya berdasarkan:

  • Pengalaman warga desa setempat di Sumedang yang diceritakan secara turun-temurun.
  • Obrolan dengan tokoh masyarakat mengenai mitos praktik gaib dan kaitannya dengan Lagot.

Kecuali kamu berhasil ketemu Lagot bawa keranda di tengah malam, mungkin itu baru bukti nyata (tapi kita sih berharap nggak ketemu ya). Daripada mikirin hal-hal mistis, lebih baik fokus ke hal-hal duniawi seperti asuransi jiwa yang pastinya lebih real untuk jaga-jaga kalau-kalau hal tak terduga terjadi di kehidupan sehari-hari.

Oh, ngomong-ngomong soal kehidupan nyata, selain urusan asuransi, investasi juga penting lho! Misalnya, investasi properti. Siapa tahu, kamu bisa punya properti di desa-desa. Dengan legenda seru kayak Lagot ini bikin nilai jual tambah mistis... Eh, maksudnya eksotis. Jadi sambil dengerin cerita hantu, properti kamu juga makin cuan!

Terakhir, kalau lagi jalan-jalan nyari tempat-tempat bersejarah kayak Sumedang, akan lebih nyaman kalau punya mobil sendiri, kan? Nggak usah khawatir, sekarang banyak pilihan kredit mobil yang bikin kamu nggak perlu pusing-pusing lagi ngumpulin uang cash. Siapa tahu bisa dipakai buat kabur cepat kalau malem-malem denger suara "got... got... got...".

Posting Komentar