-->
MKcFF1HGV2DPvVbWNgdht7btX7dQr3BVPEQS9h6n

Setum: Alat Berat Proyek Jalan yang Ikonik di Sunda

Kalau kamu pernah tinggal atau sekadar lewat di pedesaan Sunda saat ada proyek perbaikan jalan, pasti pernah mendengar orang bilang, "Eh, setum udah datang belum?" Awalnya, ada teman saya yang heran, apa sih sebenarnya setum ini? Nama orang? Atau nama benda ajaib yang bisa memperbaiki jalan dengan sekali sentuh? Hanya sedikit yang saya jelaskan pada teman saya, Setum ini adalah istilah lokal yang merujuk pada alat berat proyek, khususnya stoomwals alias steam roller.

Nah, cerita soal setum ini enggak cuma soal alat berat saja, tapi juga ada sejarah, budaya, dan sedikit humor khas Sunda di baliknya. Yuk kita bahas dari awal.

Arti Setum dalam Bahasa Sunda

Di Sunda, setum sudah jadi istilah umum untuk alat berat yang tugasnya memadatkan jalan. Secara harfiah, setum enggak punya arti khusus dalam bahasa Sunda. Tapi kalau ditanya, setum teh naon? (Setum itu apa?), orang Sunda pasti akan menjawab, "Mesin pikeun ngalindes aspal supaya rata. (Mesin untuk melindas aspal supaya rata.)

Namun, ada juga filosofi lucu di balik kerja si setum. Sama seperti hidup, jalanan yang mulus itu enggak bisa terjadi begitu saja. Kadang, kita harus dilindas oleh pengalaman pahit dulu biar jadi kuat dan rata. Jadi, si setum ini bisa dibilang simbol perjuangan.

Kenapa Disebut Setum?

Istilah setum sebenarnya adalah adaptasi dari kata Belanda stoomwals. Dalam bahasa aslinya, stoomwals berarti alat berat pemadat jalan yang dulunya menggunakan tenaga uap (steam). Tapi, karena lidah orang Sunda dan mungkin orang Indonesia pada umumnya suka mempersingkat kata biar lebih enak diucapkan, jadilah stoomwals berubah menjadi setum.

Bayangkan, coba kamu bilang stoomwals sepuluh kali dengan cepat. Ribet, kan? Nah, itulah kenapa orang Sunda kreatif bikin istilah baru. Sederhana, tapi tetap ada sentuhan sejarahnya.

Setum dan Stoomwals: Jejak Sejarah di Tanah Sunda

Sejarah setum berawal dari era kolonial Belanda, ketika mereka membawa teknologi stoomwals ke Indonesia. Alat ini awalnya digunakan untuk membangun jalan raya utama di Jawa, termasuk di wilayah Sunda. Stoomwals pertama kali dibuat dengan tenaga uap, lalu berkembang menjadi mesin berbahan bakar diesel dan listrik seperti yang kita kenal sekarang.

Meski teknologinya makin canggih, nama setum tetap melekat di hati masyarakat Sunda. Lucunya, istilah ini justru lebih populer dibandingkan nama aslinya, stoomwals. Bahkan, orang Sunda sering menggunakan kata setum untuk menggambarkan sesuatu yang kuat, berat, dan tak tergoyahkan.

Proyek Jalan Aspal di Pedesaan Sunda: Setum Jadi Pahlawan Jalanan

Di pedesaan Sunda, proyek perbaikan jalan aspal biasanya jadi acara yang cukup meriah. Bukan cuma karena jalan rusak akhirnya diperbaiki, tapi juga karena ada hiburan dadakan. Anak-anak kecil biasanya berkumpul di pinggir jalan, menonton alat berat seperti setum beraksi.

"Eh, itu setum meuni Gedé pisan mesinna! Bisa numpak teu?" (Eh, itu setum Mesinnya besar banget! Bisa dinaiki enggak?), begitu celoteh anak-anak. Kalau si operator baik hati, biasanya mereka diajak naik sebentar ke atas setum. Seru banget, kan?

Tugas si setum di proyek ini adalah memadatkan lapisan aspal yang baru saja dituangkan ke jalan. Dengan bunyi gruuung-gruuung khasnya, alat berat ini melindas permukaan jalan agar rata dan kokoh. Kalau kamu melihat hasilnya, jalan yang tadinya berlubang-lubang jadi mulus seperti lantai keramik.

Setum Alat Berat Proyek: Ikon Pembangunan Desa

Di mata masyarakat desa, setum bukan cuma alat berat proyek, tapi juga simbol kemajuan. Ketika jalan desa yang tadinya penuh lubang akhirnya diperbaiki dengan bantuan setum, warga merasa lebih optimis. Jalan yang mulus artinya akses ekonomi lebih mudah, anak-anak bisa ke sekolah tanpa harus takut jatuh, dan kendaraan bisa melintas tanpa harus rusak.

Uniknya, si setum sering kali jadi bahan obrolan warga. Ada yang bercanda, "Hade pisan ieu setum teh, jalan aspal anu tadina butut jadi rata jeung alus deui" (Keren banget ini setum, jalan aspal yang tadinya rusak jadi rata dan bagus lagi). Humor sederhana ini menunjukkan betapa setum punya tempat istimewa di hati masyarakat.

Istilah Setum dalam Konstruksi

Kalau dalam dunia konstruksi modern, istilah setum mungkin enggak terlalu digunakan secara formal. Yang lebih sering dipakai adalah istilah teknis seperti steam roller atau compactor. Tapi, di tingkat lokal, terutama di Sunda, setum masih jadi istilah yang sangat familiar.

Bahkan, para pekerja proyek sering menyebut setum dengan penuh hormat. Tanpa alat ini, pekerjaan memadatkan jalan bisa memakan waktu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Jadi, bisa dibilang, setum adalah pahlawan tak dikenal dalam dunia konstruksi.

Humor di Balik Suara Setum yang Menggelegar

Selain kerja kerasnya, ada satu hal yang enggak bisa dilupakan dari setum yaitu suaranya. Mesin ini terkenal dengan bunyi brum-brum yang menggelegar, bikin kamu otomatis melirik ke arahnya. Di pedesaan Sunda, suara setum sering jadi hiburan tersendiri.

Ada cerita lucu tentang seorang bapak tua yang mengira suara setum adalah gempa. "Aduh, aya lini! (Aduh, ada gempa!)" katanya sambil lari keluar rumah. Setelah sadar kalau itu cuma suara mesin, dia tertawa sendiri.

Setum: Alat Berat dengan Penuh Cerita

Jadi, apakah setum itu cuma alat berat biasa? Tentu tidak. Di balik besi dan mesinnya, setum menyimpan cerita panjang tentang sejarah, budaya, dan pembangunan di tanah Sunda. Istilah ini bukan hanya tentang alat berat, tapi juga tentang bagaimana teknologi asing bisa diadaptasi dengan cara yang khas dan kreatif.

Kalau kamu punya kesempatan untuk melihat setum beraksi di proyek jalan, coba perhatikan baik-baik. Di balik suara gemuruh dan gerakannya yang lambat, ada filosofi hidup yang bisa kita pelajari: untuk membuat sesuatu yang kuat dan tahan lama, kita harus melalui proses yang berat.

Dan jangan lupa, kalau kamu mendengar anak-anak Sunda berteriak, "Awas, setum datang!", tersenyumlah. Itu adalah bagian dari cerita lokal yang akan terus hidup. Semoga jalanan kita, seperti hidup kita, selalu rata, kuat, dan membawa kita menuju tujuan dengan nyaman!

DONASI VIA PAYPAL Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain www.ceritamisteri.com. Terima kasih.

Posting Komentar