-->
MKcFF1HGV2DPvVbWNgdht7btX7dQr3BVPEQS9h6n

Keindahan Gunung Puntang: Stasiun Radio Malabar yang Melegenda

Kalau kita bicara soal destinasi wisata alam yang punya kombinasi mistis, sejarah, dan pemandangan yang bikin hati berdebar, maka Gunung Puntang wajib masuk daftar perjalanan. Gunung ini bukan hanya soal pemandangan hijau dan udara sejuk, tetapi juga menyimpan berbagai cerita mistis dan kisah sejarah yang bikin penasaran. Lokasinya yang berada di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, bisa dibilang memiliki daya tarik yang sangat khas: pesona alam berpadu dengan aroma sejarah dan nuansa angker yang tak terlupakan.

Yuk, ajak diri kamu berpetualang ke Gunung Puntang sambil menggali kisahnya yang penuh misteri. Cerita ini akan membawa kamu berkeliling reruntuhan Stasiun Radio Malabar dan menyusup ke lorong-lorong mitos yang melekat pada Gunung ini. Tapi jangan khawatir, meskipun berbau mistis, petualangan ini tetap aman dan penuh pengalaman yang seru. Siap?

Mengarungi Sejarah Gunung Puntang dan Stasiun Radio Malabar

Kalau kamu berpikir Gunung Puntang hanya sebatas destinasi alam biasa, tunggu dulu! Di puncaknya, kita bisa menemukan puing-puing dari Stasiun Radio Malabar-stasiun radio yang konon dulunya adalah salah satu yang paling canggih di dunia. Canggihnya seperti apa? Bayangkan saja, stasiun ini digunakan untuk menghubungkan Hindia Belanda (Indonesia) dengan negeri Belanda dengan jarak sekitar 12.000 km!

Stasiun ini lahir di era Hindia Belanda, tepatnya tahun 1917 saat teknologi canggih baru sebatas mimpi. Dipimpin oleh insinyur asal Jerman bernama Cornelis Johannes The Crude, Stasiun Radio Malabar menggunakan teknologi pemancar nirkabel yang pertama dan tercanggih di dunia pada masa itu. Bahkan, saking canggihnya, komunikasi suara bisa dilakukan menggunakan teknologi ini. Ya, kebayang gak sih, dulu untuk pertama kalinya kata Halo Bandung yang terkenal itu muncul melalui komunikasi dari sini.

Tapi sayangnya, sekarang yang tersisa cuma reruntuhan bangunan tua yang berumur lebih dari 100 tahun. Bangunan ini menjadi saksi bisu perkembangan teknologi dan sejarah panjang kita. Menurut sejarah, Stasiun Radio ini pertama kali diresmikan pada tanggal 5 Mei 1923, tetapi kemudian dihancurkan oleh para pejuang Indonesia demi menghindari serangan Belanda yang bisa memanfaatkan komunikasi radio untuk mendatangkan pasukan militer. Kalau dipikir-pikir, agak ironis ya, bangunan canggih seperti ini harus musnah demi kemerdekaan kita.

Menuju Lokasi: Perjalanan yang Menyenangkan dan Berliku

Kalau kamu berangkat dari Kota Bandung menggunakan motor, Gunung Puntang berjarak sekitar 1 sampai 2 jam perjalanan. Tapi kalau kamu dari daerah yang lebih jauh seperti Sumedang, seperti saya kemarin, perjalanan bisa memakan waktu hingga 4 jam. Perjalanan ini penuh warna-berliku-liku melewati kemacetan Bandung dan panorama indah pegunungan.

Setelah sampai, udaranya langsung menyapa dengan kesejukan khas pegunungan. Berbeda banget dibandingkan dengan udara Jakarta yang penuh polusi. Saat itu, saya membayar tiket sebesar Rp. 32.000 untuk kendaraan roda dua dan cukup rogoh kocek Rp. 10.000 saja untuk bisa masuk ke area Stasiun Radio Malabar, lebih murah daripada ngopi di cafe hits, tapi vibes nya? Jauh lebih bersejarah! Awalnya, saya kira tempat ini akan sepi, tapi ternyata cukup ramai lho. Gunung Puntang yang dulu angker kini bertransformasi menjadi destinasi wisata yang hits di kalangan wisatawan lokal dan luar daerah.

Berkeliling Reruntuhan Stasiun Radio Malabar

Setelah membayar tiket, kita melanjutkan perjalanan menuju lokasi reruntuhan. Suasana yang terbuka, pegunungan yang hijau, dan sejuknya angin langsung membuat saya takjub. Tapi, siapa sangka bahwa lokasi ini juga menyimpan nuansa mistis yang cukup kental. Reruntuhan Stasiun Radio Malabar terdiri dari berbagai bangunan yang sudah mulai dihancurkan oleh waktu. Bangunan ini memiliki sejarah panjang yang mengisahkan tentang teknologi dan perang kemerdekaan.

Kamu bisa melihat sisa-sisa puing bangunan yang dulunya menjadi simbol teknologi canggih masa itu. Bahkan, antenanya yang membentang hingga beberapa kilometer masih bisa dilihat di sepanjang jalur ini. Meskipun sudah berusia sangat tua, struktur bangunannya tetap memancarkan nuansa keagungan yang membuat kita bisa membayangkan betapa megahnya stasiun ini dahulu.

Selain reruntuhan bangunan Stasiun Malabar, ada juga sebuah kolam yang disebut dengan kolam cinta. Jangan salah, namanya memang romantis, tapi jangan berharap akan melihat adegan-adegan cinta ala sinetron di sini. Kolam ini dulunya memiliki fungsi untuk membantu sistem pendinginan dari Stasiun Radio Malabar yang memanfaatkan daya listrik hingga 2,4 megawatt. Kini, kolam ini menjadi ikon dan daya tarik wisata yang bisa kamu jelajahi sambil berfoto dan menikmati suasana yang mistis dan sejarah.

Cerita Mistis: Harta Karun dan Noni Belanda

Nah, ini nih bagian yang menarik dari Gunung Puntang-cerita-cerita mistisnya yang bikin suasana makin menegangkan. Ada dua mitos yang paling terkenal di sini:

Mitos Harta Karun Prabu Siliwangi

Menurut cerita yang beredar, Gunung Puntang ini dulunya adalah tempat persinggahan dari Prabu Siliwangi dan Prabu Kian Santang. Kabarnya, mereka menyimpan harta karun di lokasi ini sebelum akhirnya melarikan diri. Hingga kini, para pencari harta masih berusaha membuktikan keberadaan harta karun ini, meskipun sampai sekarang belum ada yang menemukannya.

Penampakan Noni Belanda

Tak hanya harta karun, Gunung Puntang juga sering dikaitkan dengan penampakan noni Belanda. Banyak pengunjung yang mengaku melihat penampakan sosok wanita berwajah pucat dengan pakaian serba putih di area reruntuhan Stasiun Radio Malabar. Cerita ini semakin membuat suasana Gunung Puntang terasa angker dan misterius, ya meskipun dalam hati kita juga tetap penasaran.

Berpetualang ke Gua Belanda yang Angker

Kalau kamu ingin menambah petualanganmu di Gunung Puntang, ada yang menarik: Gua Belanda. Gua ini panjangnya sekitar 165 meter dan memiliki cerita mistis yang bisa bikin bulu kuduk merinding. Dahulu, gua ini digunakan untuk menyimpan berbagai komponen dari Stasiun Radio Malabar. Tapi konon katanya, siapa saja yang menjelajahi gua ini hingga menemukan Curug Siliwangi bisa mendapatkan keberuntungan atau harta karun peninggalan Prabu Siliwangi.

Percaya atau tidak, gua ini memang cukup menegangkan. Kamu bisa merasakan sensasi petualangan yang berbeda ketika menjelajahi lorong-lorongnya. Bagi para penyuka sejarah dan eksplorasi mistis, Gua Belanda ini adalah salah satu destinasi yang wajib dikunjungi.

Kenangan yang Tak Terlupakan

Mengunjungi Gunung Puntang bukan sekadar jalan-jalan biasa. Ini adalah perjalanan mengarungi sejarah, menjelajahi reruntuhan kuno, dan merasakan nuansa mistis yang membingungkan sekaligus menarik. Cerita tentang Stasiun Radio Malabar, Prabu Siliwangi, dan noni Belanda memberikan nuansa yang membuat pengalaman ini terasa lebih spesial.

Jadi, apakah kamu berani menjelajahi keindahan, sejarah, dan mistisnya Gunung Puntang? Kalau iya, siapkan fisik dan mental karena petualangan ini akan menjadi salah satu pengalaman yang sulit kamu lupakan. Gunung Puntang selalu memiliki pesonanya sendiri. Ayo, masukkan destinasi ini dalam daftar perjalananmu. Siapa tahu, selain menikmati keindahan alam, kamu juga bisa mencoba camping seru di bawah langit penuh bintang disini dan menemukan pesona mistisnya.

DONASI VIA PAYPAL Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain www.ceritamisteri.com. Terima kasih.

Posting Komentar