Sejarah Sunda Dari Nama, Jejak Prasasti, dan Misteri di Baliknya

Sejarah Sunda Dari Nama, Jejak Prasasti, dan Misteri di Baliknya

Apa yang terpikir di benakmu saat mendengar kata Sunda? Mungkin yang pertama muncul adalah Jawa Barat, bahasa Sunda, masakan Sunda, atau bahkan fenomena Sunda Empire yang sempat viral. Tapi, tahukah kamu bahwa nama "Sunda" memiliki makna yang jauh lebih luas dan mendalam? Siapa yang pertama kali menggunakan istilah ini? Dari mana asal-usulnya? Dan yang lebih menarik, benarkah Sunda pernah menjadi wilayah yang lebih besar dari yang kita kenal sekarang? Yuk, kita telusuri sejarahnya!

Gambar teks "SUNDA" dengan latar hitam dan peta bumi, merepresentasikan sejarah dan pengaruh global Sunda.


Nama Sunda Dari Mana Berasal?


Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami ilmu toponimi, yaitu studi tentang asal-usul nama tempat. Menurut ahli geologi Belanda, Van Bemmelen, kata "Sunda" berasal dari bahasa Sanskerta "sundé" yang berarti bersinar, terang, atau putih. Konon, istilah ini awalnya digunakan untuk menyebut sebuah gunung purba di bagian barat Pulau Jawa yang tampak bercahaya akibat tertutup abu vulkanik.


Namun, jauh sebelum istilah ini populer di Nusantara, seorang ahli geografi Yunani bernama Ptolemaeus sudah mencatat nama Sunda dalam bukunya sekitar tahun 150 Masehi. Ia menyebut wilayah di timur India sebagai "Sundae". Fakta ini mengindikasikan bahwa istilah Sunda sudah dikenal di luar Nusantara sejak lama.


Jejak Sejarah Sunda dalam Prasasti dan Naskah Kuno


Prasasti Kebon Kopi II (Prasasti Pasir Muara) menyebutkan Sunda.


Setelah beberapa abad, nama Sunda kembali muncul dalam Prasasti Kebon Kopi II (Prasasti Pasir Muara) yang berasal dari tahun 932 Masehi. Dalam prasasti ini tertulis bahwa "Raja Sunda menduduki kembali tahtanya", yang menunjukkan bahwa wilayah ini sempat lepas dari pengaruh Sriwijaya.


Keterangan lebih jelas tentang sejarah Sunda ditemukan dalam naskah Carita Parahyangan, yang ditulis pada akhir abad ke-16. Naskah ini menceritakan tentang Kerajaan Sunda, yang ibu kotanya berada di Keraton Galuh dan Keraton Pakuan. Menariknya, istilah Parahyangan dalam naskah ini kini digunakan sebagai sinonim dari Sunda.


Sunda dalam Pandangan Dunia, Dari Sunda Besar hingga Sundaland


Prasasti Padrao Portugus yang menyebutkan Sunda dibagi menjadi 3 wilayah.


Dalam Prasasti Padrao disebutkan ketika Portugis pertama kali datang ke Nusantara pada abad ke-16, mereka menemukan kerajaan bernama Kerajaan Sunda. Karena keterbatasan informasi, mereka mengira bahwa seluruh Nusantara adalah wilayah Sunda. Akibatnya, mereka membagi wilayah ini menjadi Sunda Mayor (Sunda Besar) dan Sunda Minor (Sunda Kecil).


  • Sunda Besar mencakup Sumatera, Jawa, Madura, dan Kalimantan.
  • Sunda Kecil mencakup Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor.


Di sisi lain, dalam dunia geologi, istilah "Sundaland" diperkenalkan oleh Gustav Molengraf pada tahun 1921. Ia mengusulkan bahwa wilayah yang kini meliputi Asia Tenggara, termasuk Semenanjung Malaka, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, dulunya adalah daratan luas yang kemudian terendam akibat kenaikan permukaan laut.


Mengapa Sunda Begitu Dihormati dalam Sejarah?


Bangsa Eropa yang datang ke Nusantara mencatat bahwa orang Sunda dikenal jujur dan pemberani. Karakteristik ini masih melekat hingga kini, di mana masyarakat Sunda dikenal dengan sifatnya yang ramah, sopan, dan bersahaja.


Namun, seiring berjalannya waktu, banyak mitos dan interpretasi yang muncul mengenai Sunda. Misalnya, fenomena Sunda Empire, yang mengklaim sebagai kekaisaran global yang menguasai dunia. Sayangnya, klaim ini tidak memiliki bukti sejarah yang valid dan lebih sering dijadikan bahan candaan.


Sunda yang Lebih dari Etnis


Hari ini, kita mengenal Sunda sebagai sebuah identitas budaya yang erat dengan Jawa Barat. Namun, sejarah menunjukkan bahwa nama Sunda memiliki makna yang lebih luas, melampaui batas-batas wilayah yang kita kenal sekarang. Sunda bukan hanya tentang etnis, tetapi juga tentang sejarah, peradaban, dan jejak peradaban kuno yang telah diakui oleh dunia.


Jadi, setelah mengetahui kisah panjang nama Sunda, apakah menurutmu Sunda hanya sekedar sebuah suku bangsa, atau ada makna yang lebih dalam di baliknya? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!


Catatan: Ngomongin sejarah Sunda itu nggak gampang. Referensinya terbatas, banyak yang masih jadi perdebatan, dan kadang malah simpang siur. Nama Sunda sendiri punya sejarah panjang, dari zaman kerajaan Sunda sampai istilah Sunda Besar dan Sunda Kecil dalam ilmu geografi. Tapi jujur aja, nemuin sumber yang bener-bener lengkap dan akurat soal asal-usul Sunda itu susah banget.


Jadi, artikel Sejarah Sunda ini dibuat berdasarkan sumber yang ada, tapi pasti masih ada celah yang perlu dilengkapi. Tujuan utamanya bukan buat menggurui atau menyinggung siapa pun, tapi lebih ke ngajak diskusi bareng. Kalau kamu punya info tambahan soal sejarah Sunda, Sunda Empire, atau bahkan tentang Sunda dalam konteks geologi kayak Sundaland, share aja! Makin banyak yang ngobrol, makin seru dan makin kaya wawasan kita. Yang penting, tetap open-minded dan santai dalam berdiskusi!

Baca Juga

Post a comment