MKcFF1HGV2DPvVbWNgdht7btX7dQr3BVPEQS9h6n

Jangan Pakai Baju Hijau di Pantai Selatan? Ini Alasannya!

Larangan memakai baju hijau di Pantai Selatan Jawa ini bukan cuma cerita kosong atau mitos belaka, loh. Banyak yang percaya bahwa siapa pun yang mengenakan pakaian hijau di sekitar Pantai Selatan, terutama saat berenang atau mendekati ombak, akan sangat berisiko. Konon, warna hijau memiliki keterkaitan dengan Nyi Roro Kidul, dan sang penguasa Laut Selatan.

Kalau kamu berencana liburan ke wilayah Pantai Selatan, ada baiknya menghindari pakaian berwarna hijau. Bukan hanya karena mitosnya yang melegenda, tetapi juga karena faktor keselamatan. Lalu, apa sebenarnya rahasia di balik larangan ini?

Kenapa Dilarang Memakai Baju Hijau di Pantai Selatan?

Larangan tak tertulis ini sangat erat kaitannya dengan Nyi Roro Kidul, sosok penguasa Laut Selatan. Menurut beberapa kepercayaan masyarakat Jawa, Sunda, hingga Bali, warna hijau dianggap sakral yang menjadi sebagai simbol kerajaan gaib Laut Selatan.

Kepercayaan ini juga diperkuat dalam Serat Centhini, salah satu karya sastra terbesar dalam kesusastraan Jawa baru. Dalam naskah tersebut, Nyi Roro Kidul digambarkan mengenakan kain Dodot hijau dengan bagian tengah berwarna putih. Hal ini menjadikan warna hijau sangat identik dengan dirinya dan kerajaan gaib Pantai Selatan.

Mitosnya, mengenakan pakaian hijau di Pantai Selatan berisiko menarik perhatian penguasa laut selatan dan terpilih hingga  "dibawa" oleh Nyi Roro Kidul. Jika nekat berenang memakai baju hijau, dipercaya akan diseret oleh ombak ganas Samudra Hindia hingga menghilang. Sementara itu, jika mereka yang mengenakan baju hijau di Pantai Selatan yang hanya berjalan di tepian pantai, bisikan gaib atau suara halus dapat menuntun mereka masuk ke dalam air.

Orang-orang yang terpilih oleh Nyi Roro Kidul ini konon, akan dijadikan prajurit, penghuni kerajaan bawah laut, atau bahkan tamu istimewa di istana kerajaan bawah laut Nyi Roro Kidul. Beberapa cerita juga menyebutkan bahwa mereka yang hilang di Pantai Selatan Jawa, seperti Pantai Parangtritis, Pantai Pelabuhan Ratu, dan pantai lainnya, sering kali dikabarkan memakai baju hijau sebelum menghilang tanpa jejak.

Jika secara logis, air laut di Pantai Selatan Jawa memang cenderung berwarna hijau kebiruan. Hal ini menyebabkan orang yang tenggelam dengan pakaian hijau lebih sulit ditemukan karena menyatu dengan warna air. Fenomena ini semakin memperkuat mitos bahwa mereka yang mengenakan warna hijau akan "hilang" dan dianggap dibawa oleh Nyi Roro Kidul.

Apa yang Terjadi Jika Selamat Setelah "Dibawa" Nyi Roro Kidul?

Beberapa sumber menyebutkan bahwa orang yang pernah "dibawa" oleh Nyi Roro Kidul dan berhasil kembali ke dunia nyata mengalami perubahan fisik dan perilaku yang mencolok. Seakan-akan, mereka telah menjadi bagian dari kerajaan gaib Laut Selatan. Konon, ada yang mengaku mendapat penglihatan lebih, ada juga yang mengalami perubahan sikap drastis, bahkan beberapa di antaranya menjadi lebih pendiam atau seolah membawa energi dari dunia lain.

Karena itulah, selalu ada peringatan bagi para pengunjung Pantai Selatan, khususnya Pantai Parangtritis, Pantai Pelabuhan Ratu, dan pantai lain di sepanjang pesisir Samudra Hindia. Jika berkunjung ke daerah ini, jangan memakai baju hijau dan sebaiknya tidak bersikap sombong atau menantang kekuatan gaib. Kabarnya, Nyi Roro Kidul tidak menyukai orang yang arogan. Jika seseorang bersikap sombong atau meremehkan mitos Pantai Selatan, mereka bisa saja mendapat perhatian yang tidak diinginkan dari Sang Ratu Laut Selatan.

Misteri Larangan Memakai Baju Hijau di Pantai Selatan

Larangan memakai baju hijau di Pantai Selatan tetap menjadi perbincangan yang tak pernah padam. Meski banyak yang menganggapnya sekedar mitos, tak sedikit pula yang memilih untuk tetap menghormati kepercayaan ini. Entah karena rasa takut, sekedar mengikuti tradisi, atau mungkin ada sesuatu yang memang tidak bisa dijelaskan secara logis.

Terlepas dari benar atau tidaknya, satu hal yang pasti: Pantai Selatan bukan hanya menawarkan pemandangan indah, tetapi juga menyimpan kisah-kisah yang terus mengundang rasa penasaran. Jadi, jika berkunjung ke sana, kamu pilih percaya atau mengabaikan mitos ini?

Posting Komentar